Sabtu, 23 Mei 2009

Aksi Kriminal Warnai Suasana Duka di Rumah Melvin

DEPOK - Antusias warga untuk melihat jenazah Mayor Lek Melvin untuk terakhir kalinya begitu besar. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang datang silih berganti ke rumah duka di Komplek Perumnas Jalan Pipit 2 No. 183 Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Namun, di antara kerumunan warga tersebut, niat jahat seorang warga pun muncul. Seorang pelajar kelas 2 SMK Fajar Depok, Ayu (15), menjadi korban aksi kriminalitas. Telepon genggam miliknya raib digendam oleh seorang wanita yang mengaku kerabat Melvin.

"Tadi pas saya lagi lihat jenazah Melvin sedang serah terima secara militer dan mau diberangkatkan, ada ibu-ibu yang colek tangan saya, mau lihat HP saya, langsung saya berikan begitu saja," ujarnya kepada okezone, Jumat (22/5/2009).

Sambil menangis, Ayu mengaku tidak sadarkan diri sehingga bersedia menyediakan HP miliknya.

"Saya baru sadar ketika lima menit orang itu udah pergi, ibu-ibu kira-kira umurnya 40 tahun, pakai baju hitam," jelasnya.

Namun kejadian ini tidak diketahui oleh keluarga Melvin yang tengah melaksanakan prosesi pemakaman jenazah di TPU Srengseh Sawah Jakarta Selatan.

Ayu hanya bisa meratapi dan menyesali HP miliknya yang hilang dan tidak mungkin dapat kembali ke genggamannya.
(lam)

Pos Polisi di Bandung Diserbu Orang Tak Dikenal Minggu, 24 Mei 2009 - 03:03 wib

BANDUNG - Sebuah pos polisi yang terletak di bunderan Cibeureum, Bandung Kulon, Kota Bandung, diserang sejumlah orang tak dikenal. Penyerangan diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.30 WIB Sabtu petang tadi.

Pantauan di lokasi kejadian, tiga kaca yang terpasang di pos polisi tersebut pecah. Terlihat serpihan kaca berserakan. Saat ini kaca di pos itu ditutupi koran. Kejadian itu juga mengundang rasa ingin tahu warga dengan memperlambat laju kendaraandan berkerumun di sekitar lokasi.

Seorang saksi menuturkan, penyerangan dilakukan saat mendekati adzan maghrib. Saat itu, pos polisi dijaga empat anggota kepolisian lalu lintas. Saat kejadian, disekitar lokasi banyak anak anak yang tengah bermain. Dia mengaku tidak mengetahui secara persis oknum yang melakukan penyerangan.

Dia menjelaskan, pelaku datang dengan mengendarai sedikitnya 10 kendaraan roda dua dan satu unit mobil. "Pelaku mengenakan pakaian serba hitam dan wajah mereka tidak terlihat karena menggunakan helm," ujar warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Tanpa diketahui alasannya pelaku melempari pos dengan batu.. Bahkan, kata dia, salah seorang pelaku nekat masuk ke dalam pos polisi tersebut dan sempat meninju salah satu jendela kaca.

"Ada sejumlah orang yang mengendarai motor, melempar batu ke pos. Kemudian mereka kabur kearah batas kota," tandasnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolwiltabes Bandung Imam Budi Supeno mengatakan, penyerangan dilakukan orang tak dikenal. Dugaan sementara, kejadian tersebut murni kesalahpahaman. Dia membantah jika dikatakan bahwa penyerangan tersebut merupakan buntut kejadian tewasnya anggota Yonif 312 Kala Hitam akibat pemukulan yang dilakukan anggota polisi, Sabtu 16 Mei lalu

"Anggota tidak ada yang jadi korban. Saat ini pelaku belum diketahui identitasnya, tapi kami akan terus lakukan penyelidikan dan mencari tahu pelakunya," tegasnya. (Wisnu Murti/Koran SI/teb)

Selasa, 21 April 2009

wilujeung sumping...

hy...
wilujeung sumping di blogger ctrie08 yg psti cmpurn indo vs sunda...
ppkx..wilujeung sumping di ctrie08...

yg ngbhs ttg crita Mutiara Kata dari Khalil Gibran

PERPISAHAN

Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.

SUARA KEHIDUPANKU

Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu.

PENDERITAAN

Penderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesedaran- seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang tercurah.

Kalian memiliki takdir kepastian untuk merasakan penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan.

Banyak di antara yang kalian menderita adalah pilihan kalian sendiri - ubat pahit kehidupan agar manusia sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal dan tanpa bicara.